Sejarah Alam Semesta

Wednesday, February 27, 2008


Bumi kita secara periodik dikunjungi oleh mahluk-mahluk luar Bumi atau yang sekarang lebih dikenal dengan UFO. Mula-mula mereka datang berkunjung tiap 6000 tahun sekali. Begitulah Stuart Holroyd - Corgi Books menulis dalam bukunya 'Briefing for The Landing on Planet Earth'

Mereka-lah yang memberikan impetus pada berkembangnya peradaban tinggi di jaman Babilonia, Mesir, dan India. Kira-kira 35000 tahun yang lalu mereka mendarat di suatu tempat yang kini dikenal sebagai Tanah Rendah Tarim, di sekitar Sinkiang sekarang. Pada waktu itu para mahluk luar bumi tersebut datang dengan tugas khusus yaitu untuk mengembangkan bahasa komunikasi.

Ada kemungkinan bahwa sebagai hasil bimbingan mereka ini kemudian lahir bahasa Sanskrit (Sansekerta) yang apabila dilihat berdasarkan grammar atau tata bahasa memang bahasa ini adalah bahasa yang paling sempurna, sehingga menjadi induk dari banyak bahasa di dunia. Banyak kata berasal dari bahasa Sanskrit. Kata father berasal dari bahasa sanskrit patr, mother berasal dari kata matr.

Nama-nama dewa dalam mitologi Yunani berasal dari nama-nama Hindu. Misalnya Dyaus Patr adalah nama dewa yang kemudian menjadi Zeus Pater (Dewa langit - pemimpin para dewa Yunani) dan kemudian diadopsi oleh mitologi Romawi menjadi Yupiter.

Mungkin dari periode inilah kemudian lahir agama Hindu/Budha sebagai hasil ajaran moral yang dibawa oleh mahluk-mahluk luar Bumi. Di waktu itu mahluk luar Bumi kemudian bergaul erat dengan manusia. Pergaulan ini lalu dalam mitologi Yunani melahirkan cerita tentang dewa-dewi yang begitu banyak jumlahnya sehingga kemudian menjadi tidak jelas hubungan antara umat manusia dan para dewa, sebut saja Hercules yang lahir dari hubungan Dewa Zeus dengan wanita bumi. Atau didalam ajaran Hindu/Budha juga dikenal nama Brahma, Wisnu, Dewi Kwan Im sampai dengan Sun Go Kong atau banyak lagi lainnya.

Mahluk luar Bumi datang lagi pada jaman Nabi Ibrahim sehingga melahirkan ajaran agama yang berdasar pada penyerahan diri pada bimbingan Tuhan. Hal ini tercermin dari pencapaian kesempurnaan iman yang dilakukan oleh Abraham dengan merelakan Ismail untuk disembelih

Ajaran ini juga yang diusung oleh Nabi Musa yang dikenal dengan nama Taurat, ajaran ini dikenal sangat kaku dalam ajaran agama Yahudi. Namun hal itu dapat dimengerti sebab diakui atau tidak memang sejak jaman kejadian, bangsa yang paling bobrok moralnya adalah bangsa di Timur Tengah. Kenapa dikatakan demikian, coba saja anda pikir berdasarkan logika, Bagaimana begitu banyak Nabi dan Rasul yang ada dalam Kitab Suci, atau 40 orang yang dikenal dalam agama Islam, semuanya diturunkan di daerah itu untuk membenahi moral masyarakat mereka. Apalagi kalau dilihat pada masa itu peradaban manusia memang masih sangat primitif, karena itulah ketika 10 Perintah Tuhan diberitakan, maka itulah ajaran paling beradab jika dilihat pada masanya.

Jika seseorang ditanya arah rumah yang baik menghadap kemana, seringkali mereka menjawab ke arah halaman. Memang itu betul, akan tetapi tentunya si penanya yang serius tidak berharap akan mendapat jawaban sebodoh itu.

Sebab bagaimanapun, dimana kita berpijak disitu langit dijunjung. Jadi selama kita hidup di Indonesia ini, tradisi yang sepertinya ketinggalan jaman tapi sepertinya masih erat tertanam di benak sebagian besar masyarakat.

Berikut ini adalah arah rumah yang baik berdasarkan jumlah pekan dan jumlah pasaran bagi penghuninya.

7 menghadap ke arah Utara atau Timur
8 menghadap ke arah Utara atau Timur
9 menghadap ke arah Selatan atau Timur
10 menghadap ke arah Selatan atau Barat
11 menghadap ke arah Barat
12 menghadap ke arah Utara atau Barat
13 menghadap ke arah Utara atau Timur
14 menghadap ke arah Selatan atau Timur
15 menghadap ke arah Barat
16 menghadap ke arah Barat
17 menghadap ke arah Utara atau Barat
18 menghadap ke arah Utara atau Timur


Cara Perhitungan:
Jika lahir misalnya hari Sabtu Pahing, neptu Sabtu dan pahing adalah 9 + 9 = 18. Maka rumah yang baik bagi penghuni yang lahir pada hari Sabtu Pahing adalah mengahadap ke Utara atau ke Timur.

Dewasa ini seringkali masih saja terjadi satu fenomena yang erat berkaitan dengan dunia gaib, diantaranya yang seolah jadi trend adalah masalah sakit yang diluar kewajaran ataupun kesurupan. Dan masalah kesurupan ini terjadi tidak hanya pada satu orang saja, tapi secara masal di satu sekolah atau instansi.

Ada beberapa cara yang bisa dijadikan semacam first aid, atau pertolongan pertama jika menjumpai hal semacam itu. Yang penting jangan panik, jangan sampai pingsan dengan menjaga kesadaran bahwa kaki anda masih melekat kuat berpijak di tanah dan yang penting percaya penuh bahwa roh spiritual yang ada pada diri manusia lebih kuat dari roh apapun. Sebab manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling mulia.


Ritual atau Tata Cara pengobatan:
  • Mantapkan hati dengan berpikir bahwa anda lebih berkuasa dari anak atau orang yang sedang menderita sakit aneh ataupun kesurupan.
  • Pandang matanya dengan tajam

Baca mantera dibawah ini 3 kali, setiap habis membaca hembus ubun ubun si penderita
Salalahu Alaihi wasalam
gumbalageni siro boyo putih kang kambang ono tengahi segoro
samubarang sirno dening gumbalageni
Salalahu Alaihi wasalam 3 x

Dalam menjalankan semedi atau tapa brata seringkali banyak godaan yang akan dialami. Hal itu sangat wajar karena memang tujuan utama dalam melakukan ritual ini adalah untuk menekan sekecil mungkin keinginan jasmani sehingga roh spiritual yang ada didalam jiwa orang tersebut akan semakin menguat.


Seperti telah kita ketahui sebelumnya, bahwa keinginan daging atau keinginan jasmani berbanding terbalik dengan keinginan roh spiritual. Jadi apabila keinginan jasmani 70 persen maka keinginan roh adalah 30 persen, demikian seterusnya.

Untuk memberikan jiwa agar tetap tabah dalam melakukan semedi tapa brata ini ada mantera yang bisa digunakan.

Ingsun nutup rahso
sang sir rahso payungono ingsun
rahso mangan cahyo, cahyo mangan rahso
langgeng ing ciptaku
tetep mantep tan kena owah
Dalam bahasa Indonesia:

Aku menutup rasa
rasa menelan cahaya, cahaya menelan rasa
langgeng dalam pikiranku
tetap mantap tiada berubah


Mantra ini dibaca setiap matahari turun ke barat, atau sekitar pukul 6 malam.

Tapa brata atau lebih dikenal dengan semedi atau tirakat adalah salah satu cara untuk menutup keinginan daging, atau hasrat jasmani sehingga spirit atau roh dalam jiwa seseorang menjadi kuat. Apabila seseorang memiliki roh yang kuat maka banyak hal yang bisa dilakukan baik dari segi positif maupun negatif. Semua tergantung pada nurani dari pribadi yang melakukannya. Karena itulah maka di dunia ini dikenal ada dua basic imu yang dominan, yaitu black magic dan white magic.

Black magic maupun white magic selalu mensyaratkan pada penggunanya untuk melakukan ritual atau tata cara yang dikenal dengan nama semedi atau tapa brata ini.

Sebenarmya banyak hal yang bisa dijelaskan mengenai ritual ini, seperti godaan selama menjalani ritual tapa brata ini. Hal ini bisa jadi merupakan semacam ujian bagi penggunanya, apakah berhasil lulus atau tidak. Akan tetapi pada prinsipnya adalah, apakah orang yang melakukan tersebut bisa menekan keinginan badaniah nya.

Ada hal pokok yang harus dilakukan sebelum melakukan semedi ini yaitu mandi di alam terbuka atau mandi tanpa ada atap diatasnya. Sebelum mandi baca mantera ini:

Niyatingsun adus, angedusi badan kayun
mangging toya rabani
dus lali, dus mani,
badan adus den dushi podho badan
roh adus den dusi podho roh
suksmo adus den dusi podho suksmo
dat teles suksmo ngalam
dat urip tan keno kawoworan
urip sajroning karso
ingsun adus banyu saking kodratullah
byur njobo, suci sajroning badhan rabani
alahu sakarso, alahun galaihi wasalam





Exploitation of Spirit Dimension
Your Ad Here