Tapa brata atau lebih dikenal dengan semedi atau tirakat adalah salah satu cara untuk menutup keinginan daging, atau hasrat jasmani sehingga spirit atau roh dalam jiwa seseorang menjadi kuat. Apabila seseorang memiliki roh yang kuat maka banyak hal yang bisa dilakukan baik dari segi positif maupun negatif. Semua tergantung pada nurani dari pribadi yang melakukannya. Karena itulah maka di dunia ini dikenal ada dua basic imu yang dominan, yaitu black magic dan white magic.
Black magic maupun white magic selalu mensyaratkan pada penggunanya untuk melakukan ritual atau tata cara yang dikenal dengan nama semedi atau tapa brata ini.
Sebenarmya banyak hal yang bisa dijelaskan mengenai ritual ini, seperti godaan selama menjalani ritual tapa brata ini. Hal ini bisa jadi merupakan semacam ujian bagi penggunanya, apakah berhasil lulus atau tidak. Akan tetapi pada prinsipnya adalah, apakah orang yang melakukan tersebut bisa menekan keinginan badaniah nya.
Ada hal pokok yang harus dilakukan sebelum melakukan semedi ini yaitu mandi di alam terbuka atau mandi tanpa ada atap diatasnya. Sebelum mandi baca mantera ini:
Black magic maupun white magic selalu mensyaratkan pada penggunanya untuk melakukan ritual atau tata cara yang dikenal dengan nama semedi atau tapa brata ini.
Sebenarmya banyak hal yang bisa dijelaskan mengenai ritual ini, seperti godaan selama menjalani ritual tapa brata ini. Hal ini bisa jadi merupakan semacam ujian bagi penggunanya, apakah berhasil lulus atau tidak. Akan tetapi pada prinsipnya adalah, apakah orang yang melakukan tersebut bisa menekan keinginan badaniah nya.
Ada hal pokok yang harus dilakukan sebelum melakukan semedi ini yaitu mandi di alam terbuka atau mandi tanpa ada atap diatasnya. Sebelum mandi baca mantera ini:
Niyatingsun adus, angedusi badan kayun
mangging toya rabani
dus lali, dus mani,
badan adus den dushi podho badan
roh adus den dusi podho roh
suksmo adus den dusi podho suksmo
dat teles suksmo ngalam
dat urip tan keno kawoworan
urip sajroning karso
ingsun adus banyu saking kodratullah
byur njobo, suci sajroning badhan rabani
alahu sakarso, alahun galaihi wasalam
Post a Comment