Pernahkah terpikir oleh anda kalau harus bertarung dengan mahluk halus sejenis hantu, setan, iblis, gendruwo, jin atau apapun jenisnya. Sebagai orang awam tentu saja tidak, jangankan untuk bertarung, bertemu saja sudah terbayang kengeriannya, meski saya yakin kengerian itu cuma tercipta dari angan2 yang sering dicekoki oleh gambar2 seram, atau gambar dari film horor.

Yang jadi masalah jika anda dalam keadaan terdesak, sehingga mau tidak mau harus melawan, atau memilih pasrah begitu saja jadi permainan mahluk tersebut. Semua terserah pilihan anda, tapi yang jelas disini akan saya jelaskan bagaimana caranya untuk bertarung melawan hantu.

Jelas dalam bertarung kita memerlukan senjata atau alat yang mampu menyentuh dimensi dimana mahluk tersebut tinggal. Dan pertarungan yang dimaksud disini bukan dalam bentuk fisik macam bak buk bak buk, berantem macam karate, kungfu atau silat; tetapi pertarungan dalam dunia roh, dunia spiritual.

Seperti biasa sebagai bekal, perkuat dulu roh anda dengan:
Ritual Patigeni selama 3 hari 3 malam
Mulai hari Selasa Kliwon. Lihat : Calendar Java

Kemudian magic spell yang dibaca:
Bismillahirokhmanirokhim Kulhugeni
Bismillahirokhmanirokhim Kulhu Alloh hu akad
kun payakun, masa'allahu fadiru abada abada

Khasiat mantera ini apabila dibaca:
  • Satu kali Mahluk halus akan patah bahu kanannya
  • Dua kali akan patah bahu kirinya
  • Tiga kali akan patah lehernya
  • Empat kali akan hancur badannya

Jadi cukup baca satu kali, apabila belum juga menyerah, baca dua kali begitu selanjutnya.

Masih dalam pembahasan mengenai mantera dalam berjudi, seperti telah kita pelajari sebelumnya bahwa aji mantera bisa juga diterapkan dalam judi. Namun yang perlu diperhatikan adalah, apabila anda telah memenangkan judi setelah membaca mantera ini maka haruslah menepati janji seperti yang telah anda ucapkan di bagian dua tersebut, yaitu yang berbunyi:

... yen kasembadan menang, aku ngirim sego putih gondo arum (baca selengkapnya di sini), artinya adalah apabila memperoleh kemenangan, aku akan mengirim sego putih gondo arum. Sego putih gondo arum adalah sebutan lain dari kemenyan putih. Maka itulah yang harus anda berikan kepada danyang merkayangan penguasa roh di daerah tersebut.

Adapun tata cara pelaksanaannya adalah:

Setelah memperoleh kemenyan putih, maka pilihlah tempat yang anda anggap memungkinkan. Sebelum memasukkan kemenyan ke perapian ucapkan dahulu mantera berikut (misalkan daerah tempat anda berjudi adalah desa Selatan Kidul:
Danyang merkayangan lanang wadon kang rumekso ing deso Selatan Kidul,
aku ngelaksanani janjiku, ngirim sego putih gondo arum,
hong ya mret... hong ya mret...

Setelah itu tiup kemenyan 3 kali baru masukkankedalam perapian yang sudah disiapkan. Mungkin yang dianggap agak berat disini adalah anda baru boleh meninggalkan tempat itu setelah kemenyannya dipastikan sudah habis. Karena disamping nuansa mistis, asap kemenyan cukup berpengaruh tehadap penduduk sekitar. Nah.. semua terserah anda, yang pasti untuk ritual pembacaan ajian mantera ini harus dilakukan satu paket, apabila anda merasa tidak bisa melakukan bagian pemenuhan janji ini, lebih baik tidak usah melaksanakan ritual ini.


Beberapa hal prinsip yang harus dilakukan ketika melakukan ritual pembacaan mantera untuk judi ini adalah mengucapkan mantera yang pada intinya adalah berjanji kepada danyang atau penguasa dunia roh dari daerah tempat perjudian dilakukan. Langsung saja kita masuk pada ritual ini.

Sebelum berjudi mantera dibawah ini dibaca dihalaman rumah perjudian, cukup dibaca dalam hati saja. Sebenarnya ini bukan merupakan mantera tapi pengucapan sebuah janji, yang pada intinya berarti minta agar penguasa roh didesa tersebut membantu permainan yang dilakukan. Dan akan memberikan sesuatu apabila menang.
Danyang merkayangan lanang wadon kang rumekso ing deso kene
Aku arep main, rewang rewangono,
ojo nganti kalah sukur bage biso menang
yen kasembadan menang
aku ngirim sego putih gondo arum

Tengadahkan kepala ke langit dengan menghirup nafas dalam dalam, tundukkan kepala dan hentakkan kaki kanan ke tanah 3 kali. Setelah melakukan proses ritual pertama ini, maka judi bisa dilakukan seperti biasa.

Yang perlu diyakini bahwa dalam permainan judi ini, kekuatan magis dari dunia spiritual sudah bekerja atau belum tergantung pada kesungguhan hati dalam mengucapkan mantra. Akan tetapi jika anda menang setelah melakukan pembacaan mantera tadi, maka mau tidak mau anda harus masuk ke tahap berikutnya yaitu ritual untuk memenuhi janji yang sudah disepakati.

Berbicara tentang judi memang sedikit menjadikan dilema, sebab memang fenomena judi ini mempunyai satu keunikan tersendiri. Judi adalah sesuatu yang paling sering ditentang masyarakat dan berhadapan dengan hukum, namun anehnya semenjak jaman para nabi hingga jaman millenium ini yang namanya judi ini tidak pernah bisa hilang dari masyarakat. Dan fenomena ini terjadi dihampir semua negara di dunia. Banyak kebijakan negara yang melokalisir tempat perjudian namun justru menjadikannya makin eksklusif.

Terlepas dari masalah pro kontra, berikut ada mantera untuk berjudi. Agar jika berjudi mengalami kemenangan. Sebab perlu dketahui, perjudian hampir selalu berkaitan dengan hal mistik, jadi kalau hanya mengandalkan faktor luck, jangan harap bisa memenangkan pejudian. Cuma yang menjadi masalah dalam menjalankan praktek ini dibutuhkan keberanian dan tanggung jawab untuk menepati janji. Karena mengingkari janji berarti malapetaka buat diri sendiri. Sebab yang kita ajak untuk mengadakan perjanjian adalah penguasa dari dunia roh, penguasa spiritual dari tempat kita melakukan perjudian.

Sebelumnya tanyakan pada diri anda sendiri, dan jawab dengan jujur, apakah telah siap untuk menjalankan praktek ini dengan yakin. Apabila sudah siap mari kita lanjutkan ke level berikutnya.

Setelah melakukan ritual semacam uluk salam, memberi salam maka tahapan berikutnya adalah inti dari pengenalan dan pengisian sebuah keris atau besi bertuah:

Keluarkan keris dari sarung warangkanya dengan mantera:
Iman sari sukmo mulyo, tinampana podho sukmo,
telek erang araning wesi, ter putih araning waja
mati roso araning cahyo
wesi pulasani aku njaluk weruh gelem melu aku opo ora

Keris lalu diberi kemenyan dan bunga, ucapkan mantera:
wesi pulasani diaturi dhahar sego putih gondo arum

Setelah itu lalu keris diletakkan diatas tanda silang yang telah dibuat sebelumnya. Beri tanah tersebut bunga, diamkan sampai beberapa saat. Keris kemudian diangkat dan sarungkan kembali kedalam warangkanya.

Tahapan terakhir adalah berkomunikasi dengan keris tersebut, caranya cukup mudah yaitu dengan meletakkannya dibawah bantal sebelum kita tidur. Komunikasi ini yang akan menentukan apakah keris tersebut mau ikut dengan kita atau tidak, kalau mau ikut tentu roh penunggu keris akan memperkenalkan diri kepada kita.

Satu hal penting yang harus kita ingat adalah dalam melakukan semua kegiatan yang berhubungan dengan benda pusaka adalah memberikan perlakuan hormat, sebab apabila dalam memperlakukan benda benda tersebut kita melakukan tanpa perasaan apa apa, percuma saja, sebab itu sama saja dengan memperlakukan benda mati yang tidak mempunyai kekuatan apa apa.

Tips Keris Besi Bertuah

Wednesday, December 12, 2007

Jika menemukan sebuah keris atau besi yang dianggap betuah, apa yang harus dilakukan? Haruskah mencari dukun atau orang pintar? Bagaimana agar tahu apakah itu bertuah atau tidak?

Ini adalah sebuah pertanyaan yang wajar, apalagi bagi orang yang sediki atau bahkan tidak tahu sama sekali mengenai benda pusaka.

Sebenarnya secara sederhana, ada satu cara yang kita lakukan pertama kali untuk menjawab pertanyaan diatas. Bahkan bisa dilakukan untuk keris, besi bertuah , benda pusaka atau bahkan untuk semua benda yang kita ingin agar menjadi sebuah jimat atau pusaka. Syaratnya adalah keberanian, keyakinan dan pengendalian diri.

Setelah merasa bahwa yakin bisa melakukan ketiga hal penting diatas, hal yang harus dilakukan kemudian adalah:
  • Penghormatan
  • Pemberian syarat atau penawaran

Penghormatan
Tentukan arah mata angin yang tepat lebih dulu, buat tanda silang ditanah, tarik garis lurus dari utara ke selatan kemudian dari barat ke timur, panjang garis secukupnya saja. Setelah selesai ucapkan mantera: Yahoa

Mengenai pemberian syarat atau Penawaran akan kita pelajari bersama dalam artikel selanjutnya

Pada setiap suku, daerah bahkan negara akan selalu dijumpai satu ciri khas tertentu, yang dapat membedakan satu sama lain. Dengan melihat bentuk fisik, type, sifat, bahasa, logat, atau adat istiadat maka akan dapat diketahui darimana seseorang berasal. Bahkan hampir dari tiap tiap daerah atau bangsa mempunyai senjata yang berbeda.

Indonesia yang terkenal dengan bermacam ragam suku dan budayanya, juga memiliki banyak bentuk dan jenis senjata sebagai ciri satu suku. Sebut saja rencong dari Aceh, Mandau dari Kalimantan, Keris dari Jawa, Celurit, Badik, dan lain2 jenisnya. Pada umumnya senjata senjata tersebut memiliki tuah atau aji sebagai satu kelebihan, sehingga dikenal sebagai senjata pusaka.

Keris sebagai senjata dari Jawa, selain mempunyai bentuk yang unik berlekuk-lekuk juga dikenal mempunyai satu kekuatan magis didalamnya. Bahkan dikatakan, keris mempunyai watak atau sifat tertentu yang berpengaruh besar terhadap pemiliknya.

Banyak cara untuk melihat sifat atau watak dari keris, bisa dari bentuk, jumlah luk atau lekukannya, ukurannya atau cara lainnya. Pada artikel kali ini kita akan belajar melihat sifat keris dari panjangnya.

Untuk melihat sifat keris, ukuran panjang keris tersebut dihitung dengan lebar ibu jari tangan, dengan perhitungan Siti, Sengkali, Arjuno mangan ati, Rondho tunggu donya, Dhandang tunggu nyowo.

Apabila perhitungan jatuh pada:

Siti
Watak: Sebagai pelindung, banyak memberi maaf, menunjukkan kebaikannya

Sengkali
Wakat: Suka memberi, murah tangan, jika marah aka berbahaya

Arjuno mangan ati
Watak : Keras hati dan pemarah

Rondho tunggu donya
Watak: Cukup Rejeki

Dhandang tunggu nyowo
Watak: Pemiliknya akan sengsara dan menderita



Exploitation of Spirit Dimension
Your Ad Here