Dalam dunia magic, sihir, atau kesaktian telah dikenal bermacam macam ajian, baik untuk ekstern seperti aji mantera pengasihan untuk membuat orang lain tertarik, maupun untuk intern seperti ajian untuk kesaktian, kekebalan maupun untuk menebar pesona.
Salah satu aji kekebalan yang termasuk kondang, terkenal selain ajian wewe putih, ajian gelap ngampar atau lainnya adalah Aji Lembu Sekilan atau lembu sakilan. Ajian lembu sakilan artinya Lembu/Sapi sekilan, atau secara bebas maksudnya adalah menjaga senjata musuh dengan jarak sekilan (ukuran sepanjang ibu jari dan kelingking jika dilebarkan) dari kulit tubuh.
Akan tetapi senjata yang mampu ditolak biasanya adalah senjata yang mengandung unsur logam, baik itu berupa pisau, pedang, tombak bahkan peluru. Jadi ajian ini tidak berfungsi jika senjata musuh terbuat dari kayu, karet, atau apapun yang tidak mengandung unsur logam.
Ada dua versi aji lembu sekilan yang dikenal dilihat dari tata cara, ritual pelaksanaannya. Kali ini kita bahas yang pertama. Untuk versi ini ritual yang harus dilakukan:
Ngrowot yaitu hanya boleh makan makanan yang mengandung unsur dedaunan atau sayuran, jika dimasak boleh ditanak (di kulup) dengan hanya memakai garam sebagai bumbu. Minumnya air kendi (air yang dimasukkan kedalam tempat yang terbuat dari keramik, atau tanah). Hal ini dilakukan selama 40 hari, setelah itu dilanjutkan dengan Ritual Nglowong selama 3 hari 3 malam. Mulai hari Kamis Wage. Lihat: Kalender Jawa. Setelah itu maka tinggal merapal (baca) manteranya ketika akan atau sedang menghadapi pertarungan ataupun bahaya.
Ajian ini memiliki pantangan yaitu tidak boleh menirukan bunyi sapi dan/atau makan daging sapi.
Inilah Aji Lembu Sekilan:
Dalam Bahasa Indonesia:
Aku merapal mantraku si lembu sakilan
rasulku duduk, brahim bermalam tentram
tertutup rapat
berselimut besi kuning besi mengangkang
sejarak sekilan sadempu
semua besi tak akan mempan
pistol, senapan bisu, meriam buntu
taidak ada yang menandingi kemauan Allah
Penting
Baca Aturan Dasar
Salah satu aji kekebalan yang termasuk kondang, terkenal selain ajian wewe putih, ajian gelap ngampar atau lainnya adalah Aji Lembu Sekilan atau lembu sakilan. Ajian lembu sakilan artinya Lembu/Sapi sekilan, atau secara bebas maksudnya adalah menjaga senjata musuh dengan jarak sekilan (ukuran sepanjang ibu jari dan kelingking jika dilebarkan) dari kulit tubuh.
Akan tetapi senjata yang mampu ditolak biasanya adalah senjata yang mengandung unsur logam, baik itu berupa pisau, pedang, tombak bahkan peluru. Jadi ajian ini tidak berfungsi jika senjata musuh terbuat dari kayu, karet, atau apapun yang tidak mengandung unsur logam.
Ada dua versi aji lembu sekilan yang dikenal dilihat dari tata cara, ritual pelaksanaannya. Kali ini kita bahas yang pertama. Untuk versi ini ritual yang harus dilakukan:
Ngrowot yaitu hanya boleh makan makanan yang mengandung unsur dedaunan atau sayuran, jika dimasak boleh ditanak (di kulup) dengan hanya memakai garam sebagai bumbu. Minumnya air kendi (air yang dimasukkan kedalam tempat yang terbuat dari keramik, atau tanah). Hal ini dilakukan selama 40 hari, setelah itu dilanjutkan dengan Ritual Nglowong selama 3 hari 3 malam. Mulai hari Kamis Wage. Lihat: Kalender Jawa. Setelah itu maka tinggal merapal (baca) manteranya ketika akan atau sedang menghadapi pertarungan ataupun bahaya.
Ajian ini memiliki pantangan yaitu tidak boleh menirukan bunyi sapi dan/atau makan daging sapi.
Inilah Aji Lembu Sekilan:
Ingsun amatak ajiku si Lembusakilan
rasulku lungguh, brahim nginep babahan
kep-karekep barukut
kinemulan wesi kuning wesi mekangkang
sacengkang sakilan sadempu
sakehing braja tan ana nedhasi
bedil prepet mriyem buntu
tan tumomo kersaning Allah
Dalam Bahasa Indonesia:
Aku merapal mantraku si lembu sakilan
rasulku duduk, brahim bermalam tentram
tertutup rapat
berselimut besi kuning besi mengangkang
sejarak sekilan sadempu
semua besi tak akan mempan
pistol, senapan bisu, meriam buntu
taidak ada yang menandingi kemauan Allah
Penting
Baca Aturan Dasar
Post a Comment